Sabtu, 19 Maret 2016

pengertian subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan

Nama               : PANCA INDRIANI
Kelas               : 4 A
NPM               : 146211196
Mata kuliah     : Sintaksis Bahasa Indonesia
A.    PENGERTIAN SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, PELENGKAP dan KETERANGAN
1.      Pengertian subjek
            Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Bagian klausa yang lain selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi". 
2.      Pengertian predikat
 Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Pada beberapa bahasa, misalnya bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, predikat harus mengandung unsur verba. Predikat dapat diikuti antara lain oleh objek dan adverbia. Kata predikat berasal dari bahasa Latin praedicatum yang artinya ialah "apa yang dibicarakan".       
3.      Pengertian objek
Objek adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan jelas dan dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah sesuatu yang mempunyai keadaan, prilaku, dan identitas. Keadaan dari objek adalah satu dari kondisi yang memungkinkan dimana objek dapat muncul, dan dapat secara normal berubah berdasarkan waktu. Keadaan dari objek diimplimentasikan dengan kelompok propertinya (disebut atribut), berisi dari nilai property tersebut, ditambah ketehubungan objek yang mungkin dengan objek lainnya. Perilaku menentukan bagaimana sebuah objek beraksi dan bereaksi terhadap permintaan dari objek lainnya. Dipresentasikan dengan kelompok pesan yang direspons oleh objek (operasi yang dilakukan oleh objek).

4.      Pengertian pelengkap
Pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Letaknya umumnya di belakang predikat. Antara Obyek dan Pelengkap terdapat perbedaan. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif.

5.    Pengertian keterangan
Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Berbeda dengan O dan PEL. yang pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang berfungsi sebagai keterangan (K) bisa terletak di mana saja.

B.     CIRI-CIRI SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, PELENGKAP DAN KETERANGAN

1.      Subjek
1. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Misal: harimau binatang liar.
2. Subjek sering juga berupa frasa verbal. Misal: berjalan kaki menyehatkan badan.
3. Pada umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat. Jika unsur subjek anjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat. Misal: tidak banyak manusia yang mampu tinggal dalam kesendirian.
4. Subjek pada kalimat imperatif adalah orang kedua atau orang pertama jamak dan biasanya tidak hadir. Misal: mari (kita) makan.
5. Subjek pada kalimat aktif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu dipasifkan. Misal: kue saya dihabiskan (oleh) anak itu [Pel].

2.      Predikat
1. Predikat kalimat biasanya berupa frasa verbal atau frasa adjektival.
2. Pada kalimat yang berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, disamping frasa verbal dan frasa adjektival.
3. Predikat dalam bahasa Indonesia dapat mengisyaratkan makna ‘jumlah’ FN subjek.

3.      Objek
1. Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Misal: Adi mengunjungi PakRustam.
2. Selain satuan berupa nomina atau frasa nominal, konstituen objek dapat pula berupa klausa.
3. Objek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan. Misal: pembantu membersihkan ruangansaya. [O]
4. Potensi ketersulihan unsur objek dengan –nya dan pengedepanannya menjadi subjek kalimat pasif itu merupakan ciri utama yang membedakan objek dari pelengkap yang berupa nomina atau frasa nominal.

4.      Ciri-ciri pelengkap
1. Tidak bisa menjadi subjek jika dipasifkan
2. Berada langsung dibelakang predikat jika unsur objek tidak ada, dan dibelakang objek jika objek ada
3. Predikatnya berawalan ber-

5.      Ciri-ciri keterangan
1. bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).

C.    FUNGSI  SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, PELENGKAP DAN KETERANGAN

1.    Fungsi subjek
            Berfungsi sebagai subjek apabila kata atau beberapa kata tersebut menandai pertanyaan: apa yang dikatakan oleh pembicara (penulis atau pembicara).
2.    Fungsi predikat
            Berfungsi sebagai predikat apabila kata atau beberapa kata itu menjadi pertanyaan. Dalam struktur klausa atau kalimat, predikat merupakan konstituen pusat. Sebagai konstituen pusat, predikat disertai konstituen pendanping kiridengan atau tanpa pendamping kanan. Pendamping kiri utu adalah subjek, sedang  pendamping kanan, kalau ada, adalah objek, pelengkap dan keterangan.

3.      Fungsi objek dan pelengkap
            Objek dan pelengkap dalam kalimat berada sesudah predikat yang berkategori verba. Objek dan pelengkap biasanya berkategori nomina.
Perhatikan kalimat berikut!
a. Pak tani menanam jagung.
b. Pak tani bertanam jagung .
            Untuk menentukan apakah nomina jagung yang berada di belakang predikat kalimat a dan b termasuk objek atau pelengkap, dapat dilakukan dengan cara memastikan mungkin tidaknya nomina tersebut diletakkan di depan kalimat sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Ternyata, hanya kata jagung pada kalimat a yang dapat diletakkan di awal kalimat sehingga berfungsi sebagai subjek setelah kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif seperti pada kalimat berikut ini.
– Jagung ditanam pak tani. Hal seperti ini tidak terjadi pada kalimat b. Dengan demikian, katajagung pada kalimat a adalah objek, sedang pada kalimat b adalah pelengkap.

Sabtu, 12 Maret 2016

Menganalisis Klausa di dalam terjemahan surat al-alaq

NAMA                       : PANCA INDRIANI
NPM                           : 146211196
KELAS                      : 4A
MATA KULIAH      : SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
DOSEN                      : ERMAWATI  S, S.Pd., M.A
TUGAS 4 (empat)     : MENGANALISIS KLAUSA BERDASARKAN KATEGORI PADA TERJEMAHAN SURAT AL-ALAQ       


Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

  1.  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan 
  2.          Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah
  3.         Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha mulia
  4.        Yang mengajarkan (manusia) dengan pena 
  5.          Dia mengajarkan manusia dengan apa yang tidak diketahuinya
  6.       Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas
  7.     .   Apabila melihat dirinya serba cukup 
  8.     Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali (mu)
  9.      .  Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?
  10. .  .  Seorang hamba ketika dia melaksanakan salat
  11. .   . Bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada diatas kebenaran (petunjuk)
  12. .    Atau dia menyuruh bertakwa ( kepada Allah)?
  13.      Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
  14. .      Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
  15. .  .   Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ( ke dalam neraka)
  16.     . (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka
  17.    .     Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya)
  18.      Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa)
  19.        Seklali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya, dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah) .


HASIL ANALISIS KLAUSA BERDASARKAN KATEGORI MENURUT ABDUL CHAER

A.      Klausa Nominal
Tidak ada
B.      Klausa verbal
·         Verbal transitif
1.       Aku  berlindung  kepada allah
               S        P                  O
Keterangan:  Aku adalah pengisi fungsi subjek, kata berlindung sebagai predikat dan kepada allah sebagai objek
2.       Dia  Telah menciptakan  manusia
  S                    P                O
Keterangan: Dia adalah pengisi fungsi subjek, dan telah menciptakan sebagai predikat yang menerangkan subjek, dan manusia sebagai objek.
3.       Dia mengajarkan manusia
  S           P              O
Keterangan: Dia adalah fungsi subjek, dan berfungsi sebagai mengajarkan predikat yang menerangkan subjek, dan manusia sebagai objek.
                4.  Dia melaksanakan salat
                       S              p           O
Keterangan : Dia adalah berfungsi sebagai subjek, dan melaksanakan sebagai predikat yang menerangkan subjek, dan salat berfungsi sebagai objek.
5. Dia menyuruh bertakwa ( kepada Allah)
                  S          P                             O
Keterangan: Dia adalah berfungsi sebagai subjek, dan menyuruh bertakwa sebagai predikat yang menerangkan subjek, dan kepada Allah berfungsi sebagai objek.
6.  Kami tarik ubun-ubunnya
                 S          P          O
Keterangan: kami adalah berfungsi sebagai subjek, dan tarik sebagai predikat yang menerangkan subjek, dan ubun-ubunnya berfungsi sebagai objek.
7. Dia memanggil golongannya
      S          P              O
Keterangan: kami adalah berfungsi sebagai subjek, dan tarik sebagai predikat yang menerangkan subjek, dan ubun-ubunnya berfungsi sebagai objek.
8. Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah
       S              P                             O
Keterangan: kami adalah berfungsi sebagai subjek, dan akan memanggil sebagai predikat yang menerangkan subjek, dan Malaikat Zabaniyah  berfungsi sebagai objek.

C.      Klausa Adjektifal
1.       Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
    S                                  P
Keterangan : Allah adalah berfungsi sebagai subjek, dan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang sebagai predikat yang menerangkan subjek
2. Tuhanmulah Yang Maha Mulia
            S                P
Keterangan: Tuhanmulah adalah berfungsi sebagai subjek, dan Yang Maha Mulia sebagai predikat yang menerangkan subjek.
3. Dirinya serba cukup
         S           P
Keterangan: Dirinya adalah berfungsi sebagai subjek, dan serba cukup sebagai predikat yang menerangkan subjek.
4. Dia mengetahui
      S          P
Keterangan: Dia adalah berfungsi sebagai subjek, dan Mengetahui sebagai predikat yang menerangkan subjek.
5. orang yang mendustakan dan durhaka
        S                                      P
Keterangan: Orang adalah berfungsi sebagai subjek, dan Yang Mendustakan dan durhaka sebagai predikat yang menerangkan subjek.
6. orang-orang  yang berdosa
                S                     P
Keterangan: Orang-orang adalah berfungsi sebagai subjek, dan yang berdosa sebagai predikat yang menerangkan objek.

D.      Klausa Preposional
1.        Kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
S                                              P
Keterangan: Kepada Allah adalah berfungsi sebagai subjek, dan dari godaan setan yang terkutuk berfungsi sebagai predikat yang menerangkan subjek.
2. Manusia dari segumpal darah
        S                  P
Keterangan: Manusia adalah berfungsi sebagai subjek, dan dari segumpalan darah adalah berfungsi sebagai predikat yang menerangkan subjek.
3. Dia yang dilarang salat
      S                        P
Keterangan: Dia adalah berfungsi sebagai subjek, dan yang dilarang salat berfungsi sebagai predikat yang menerangkan subjek.

E.       Klausa Numeral
Tidak ada

Minggu, 06 Maret 2016

Tugas pembaharuan analisis struktur frasa


Nama               : Panca Indriani
Npm                : 146211196
Kelas               : 4A
Mata Kuliah    : Sintaksis Bahasa Indonesia
Dosen              : Ermawati,S.pd. M.pd
Tugas 2            : Analisis struktur frasa pada terjemahan surat “Al-Alaq” ayat 1-19

Terjemahan surat Al-Alaq ayat 1-19

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
1.      Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
2.      Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3.      Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha mulia
4.      Yang mengajarkan (manusia) dengan pena
5.      Dia mengajarkan manusia dengan apa yang tidak diketahuinya
6.      Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas
7.      Apabila melihat dirinya serba cukup
8.      Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali (mu)
9.      Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?
10.  Seorang hamba ketika dia melaksanakan salat
11.  Bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada diatas kebenaran (petunjuk)
12.  Atau dia menyuruh bertakwa ( kepada Allah)?
13.  Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
14.  Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
15.  Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ( ke dalam neraka)
16.   (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka                                                               
17.  Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya)
18.  Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa)
19.  Seklali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya, dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

Keterangan:
1.      Warna hijau menunjukkan bahwa  itu  Frasa Nomina
2.      Warna Kuning menunjukkan bahwa itu Frasa Verba
3.      Warna Ungu menunjukkan bahwa itu Frasa Adjektiva
4.      Warna Abu-abu menunjukkan bahwa itu Frasa Preposisional
5.      Warna biru menunjukan bahwa itu Frasa Adverbia

Hasil analisis :
1.      Frasa nomina
-          Aku           berlindung
D               M
FN             Atribut           
kata aku sebagai frasa nominal dan kata berlindung sebagai atribut/pelengkap, kata aku diterangkan dan kata berlindung menerangkan.
-          Setan yang terkutuk
D               M
FN             Atribut
“kata setan sebagai frasa nominal dan kata yang terkutuk sebagai atribut/pelengkap, kata setan diterangkan dan yang terkutuk menerangkan.
-          manusia dari segumpal darah
D               M
FN             Atribut
“kata manusia sebagai frasa nominal dan kata dari segumpal darah sebagai atribut/pelengkap, kata manusia diterangkan dan kata dari segumpal darah menerangkan.
-          manusia dengan pena
FN             FN
“kedua kata tersebut sama-sama menerangkan dan keduanya sama-sama termasuk kedalam frasa nomina.
-          orang yang melarang
D               M
FN             Atribut
“kata orang sebagai frasa nominal dan kata yang melarang sebagai atribut/pelengkap.
-          Seorang hamba
D               M
FN             atribut
“kata seorang sebagai frasa nominal dan kata hamba sebagai atribut/pelengkap.
-          ubun-ubunnya ke dalam
D                           M
FN                         atribut
“kata ubun-ubunnya  sebagai frasa nominal dan kata kedalam sebagai atribut/pelengkap.

2.      Frasa verba
-          Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
FV             atribut  FV                   Atribut                                    FV
“ kata bacalah, menyebut, dan menciptakan merupakan inti pusat frasa verba dan kata yang lainnya merupakan pelengkap.
-          mengajarkan manusia
FV                   Atribut                                                                             
Kata mengajarkan merupakan inti pusat frasa verba dan kata manusia sebagai atribut.
-          melihat dirinya
FV         atribut
Kata melihat merupakan inti pusat frasa verba dan kata dirinya sebagai atribut.
-          melaksanakan salat
FV                    Atribut                                                       
Kata melaksanakan merupakan inti pusat frasa verba dan kata salat sebagai atribut.
-          menyuruh bertakwa
FV             Atribut
Kata menyuruh merupakan inti pusat frasa verba dan kata bertakwa sebagai atribut.
-          memanggil golongannya
FV                 Atribut
Kata memanggil merupakan inti pusat frasa verba dan kata golongannya sebagai atribut.
3.      Frasa Adjektiva
-          Maha Pengasih Maha Penyayang.
      F ADJ                   FADJ
“Kata pengasih merupakan inti pusat frasa adjektiva dan kata penyayang juga tergolong kefrasa adjektiva.
-          Dan           durhaka
Atribut      F ADJ
Kata dan sebagai atribut dan kata durhaka tergolong kedalam frasa adjektiva
-          patuh kepadanya
F ADJ       atribut
Kata patuh sebagai inti pusat frasa adjektiva dan kata kepadanya tergolong kedalam atribut
4.      Frasa Preposisional
-          Kepada tuhanmulah
-          Kepada allah
“ kata kepada tersebut mendahului unsur inti nomina, kata kepada tersebut sebagai preposisi untuk mengajukan keterangan yang lebih jelas.
5.      Frasa adverbial
-          Manusia itu
FN          ADV
Kata manusia sebagai pelengkap dan kata itu sebagai intin dan determinan itu sebagai pewatas belakang.
6.      Frasa numeralia
-          Pada terjemahan surah al-alaq yang saya analisis tidak terdapat frasa numeralianya.