Nama : PANCA INDRIANI
Kelas : 4 A
NPM : 146211196
Mata kuliah : Sintaksis
Bahasa Indonesia
A.
PENGERTIAN SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, PELENGKAP dan KETERANGAN
1.
Pengertian subjek
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Bagian klausa yang lain
selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat
pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap
kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan
subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi".
2. Pengertian predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Pada beberapa bahasa, misalnya bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, predikat harus mengandung unsur verba. Predikat dapat diikuti antara lain oleh objek dan adverbia. Kata predikat berasal dari bahasa Latin praedicatum yang artinya ialah "apa yang dibicarakan".
3.
Pengertian objek
Objek adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan
jelas dan dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah sesuatu yang
mempunyai keadaan, prilaku, dan identitas. Keadaan dari objek adalah satu dari
kondisi yang memungkinkan dimana objek dapat muncul, dan dapat secara normal
berubah berdasarkan waktu. Keadaan dari objek diimplimentasikan dengan kelompok
propertinya (disebut atribut), berisi dari nilai property tersebut, ditambah
ketehubungan objek yang mungkin dengan objek lainnya. Perilaku menentukan
bagaimana sebuah objek beraksi dan bereaksi terhadap permintaan dari objek
lainnya. Dipresentasikan dengan kelompok pesan yang direspons oleh objek
(operasi yang dilakukan oleh objek).
4. Pengertian pelengkap
Pelengkap adalah bagian
kalimat yang melengkapi predikat. Letaknya umumnya di belakang predikat. Antara
Obyek dan Pelengkap terdapat perbedaan. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah
ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan
pasif.
5. Pengertian keterangan
Keterangan kalimat
berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Berbeda
dengan O dan PEL. yang pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang
berfungsi sebagai keterangan (K) bisa terletak di mana saja.
B. CIRI-CIRI SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, PELENGKAP DAN KETERANGAN
1. Subjek
1. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Misal: harimau binatang liar.
2. Subjek sering juga berupa frasa verbal. Misal: berjalan kaki menyehatkan badan.
3. Pada umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat. Jika unsur
subjek anjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan
di akhir kalimat. Misal: tidak banyak manusia
yang mampu tinggal dalam kesendirian.
4. Subjek pada kalimat imperatif adalah orang kedua atau orang pertama jamak
dan biasanya tidak hadir. Misal: mari (kita) makan.
5. Subjek pada kalimat aktif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu
dipasifkan. Misal: kue saya dihabiskan (oleh) anak itu [Pel].
2. Predikat
1. Predikat kalimat biasanya berupa frasa verbal atau frasa adjektival.
2. Pada kalimat yang berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa nominal,
frasa numeral, atau frasa preposisional, disamping frasa verbal dan frasa
adjektival.
3. Predikat dalam bahasa Indonesia dapat mengisyaratkan makna ‘jumlah’ FN
subjek.
3. Objek
1. Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Misal: Adi mengunjungi PakRustam.
2. Selain satuan berupa nomina atau frasa nominal, konstituen objek dapat pula
berupa klausa.
3. Objek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subjek jika kalimat
itu dipasifkan. Misal: pembantu membersihkan ruangansaya. [O]
4. Potensi ketersulihan unsur objek dengan –nya dan pengedepanannya menjadi
subjek kalimat pasif itu merupakan ciri utama yang membedakan objek dari
pelengkap yang berupa nomina atau frasa nominal.
4. Ciri-ciri pelengkap
1. Tidak bisa menjadi
subjek jika dipasifkan
2. Berada langsung dibelakang predikat jika unsur objek tidak ada, dan dibelakang objek jika objek ada
3. Predikatnya berawalan ber-
2. Berada langsung dibelakang predikat jika unsur objek tidak ada, dan dibelakang objek jika objek ada
3. Predikatnya berawalan ber-
5. Ciri-ciri keterangan
1. bukan unsur utama
kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak
lengkap.
2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
C. FUNGSI SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK,
PELENGKAP DAN KETERANGAN
1. Fungsi subjek
Berfungsi sebagai subjek apabila kata atau beberapa kata tersebut
menandai pertanyaan: apa yang dikatakan oleh pembicara (penulis atau pembicara).
2. Fungsi predikat
Berfungsi sebagai
predikat apabila kata atau beberapa kata itu menjadi pertanyaan. Dalam struktur
klausa atau kalimat, predikat merupakan konstituen pusat. Sebagai konstituen
pusat, predikat disertai konstituen pendanping kiridengan atau tanpa pendamping
kanan. Pendamping kiri utu adalah subjek, sedang pendamping kanan, kalau ada, adalah objek,
pelengkap dan keterangan.
3. Fungsi objek dan pelengkap
Objek dan pelengkap dalam kalimat berada sesudah predikat yang berkategori
verba. Objek dan pelengkap biasanya berkategori nomina.
Perhatikan kalimat berikut!
a. Pak tani menanam jagung.
b. Pak tani bertanam jagung .
Untuk menentukan apakah nomina jagung yang berada di belakang predikat kalimat a dan b termasuk objek atau pelengkap, dapat dilakukan dengan cara memastikan mungkin tidaknya nomina tersebut diletakkan di depan kalimat sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Ternyata, hanya kata jagung pada kalimat a yang dapat diletakkan di awal kalimat sehingga berfungsi sebagai subjek setelah kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif seperti pada kalimat berikut ini.
– Jagung ditanam pak tani. Hal seperti ini tidak terjadi pada kalimat b. Dengan demikian, katajagung pada kalimat a adalah objek, sedang pada kalimat b adalah pelengkap.
Perhatikan kalimat berikut!
a. Pak tani menanam jagung.
b. Pak tani bertanam jagung .
Untuk menentukan apakah nomina jagung yang berada di belakang predikat kalimat a dan b termasuk objek atau pelengkap, dapat dilakukan dengan cara memastikan mungkin tidaknya nomina tersebut diletakkan di depan kalimat sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Ternyata, hanya kata jagung pada kalimat a yang dapat diletakkan di awal kalimat sehingga berfungsi sebagai subjek setelah kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif seperti pada kalimat berikut ini.
– Jagung ditanam pak tani. Hal seperti ini tidak terjadi pada kalimat b. Dengan demikian, katajagung pada kalimat a adalah objek, sedang pada kalimat b adalah pelengkap.